Sistem AC (air Conditioning) atau sering disebut juga Sistem Tata Udara merupakan salah satu hal yang penting sekarang ini, baik rumah, gedung perkantoran, mall, bandara dan lain sebagainya.
Kenyamanan dalam suatu ruangan merupakan
kebutuhan, terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu system
pendingin udara atau system tata udara telah
menjadi kebutuhan.
Diantara fungsi dari sistem tata
udara adalah sebagai berikut:
- Mengatur
suhu udara
- Mengatur
sirkulasi udara
- Mengatur
kelembaban (humidity) udara
- Mengatur kebersihan udara
Dengan demikian, secara umum sistem tata
udara berfungsi mempertahankan kondisi udara baik suhu maupun kelembaban agar
udara terasa lebih nyaman.
Hal Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Perencanaan Sistem AC
Sebelum merencanakan atau memasang AC, maka perlu mempertimbangkan
beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien
Penggunaan ruang
berpengaruh terhadap suhu ruangan karena manusia yang mengisi
suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Perbedaan fungsi ruangan dapat menentukan kapasitas suatu AC. Misal Kamar tidur yang hanya
diisi dua orang akan berbeda dengan ruang keluarga, yang frekwensi keluar masuk
penghuninya cukup tinggi. jadi semakin banyak pengguna maka kebutuhan daya AC
yang dibutuhkan akan semakin besar pula.
Ukuran ruangan
menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan pendinginan.
BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi
standar (umumnya tiga meter). Semakin besar suatu ruangan akan semakin
besar pula BTU yang dibutuhkan.
Beban
pendinginan bisa berasal dari dalam ruangan (internal heat gain) atau luar ruangan.
Dari dalam ruangan misalnya dari
jumlah penghuni / orang, dan
penggunaan peralatan yang menimbulkan panas, seperti lampu penerangan atau kulkas. Karena ada meberapa jenis lampu mengeluarkan panas
yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan daya yang lebih tinggi.
Selain dari dalam, beban pendinginan dari luar. Seperti cahaya
matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau jendela.
Penggunaan jendela kaca atau penggunaan blok kaca (glass block) sangat mempengaruhi penggunaan kapasitas AC yang diperlukan. Untuk ruangan yang menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya
gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban
pendinginan.
Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower
AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang
dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.
Selain itu, agar arus
angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin secara
terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing
ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis
yang lebih berat dari udara.
Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup,
ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk
AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar
antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan
kompresor secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga
sirkulasi udara tidak terganggu.
Faktor yang
Harus diperhatikan dalam Memilih AC
Ada 3 faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih AC yaitu:
- Daya pendinginan AC (BTU/h – British Thermal Unit per hour), Satuan dari
pendinginan AC adalah BTU/h ( British Thermal Unit per hour)
- Daya Kompresor AC (PK atau HP atau daya kuda). Istilah PK atau HP atau daya kuda
(Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP) pada AC sebenarnya merupakan satuan daya pada kompresor AC
bukan daya pendingin AC. Untuk daya pendingin AC satuannya BTU/hr.
Jenis Sistem Pendingin
Dalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2
jenis, yaitu: mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system
tidak langsung (indirect cooling).
- Direct
Cooling (Sistem Langsung). Dalam sistem ini
udara didinginkan langsung oleh refrigerant dengan menggunakan mesin paket
seperti window unit, atau tanpa ducting.
- Indirect
cooling Sistem (system tidak langsung). Dalam system ini
dipakai media air es / chilled water dengan temperature sekitar 5 . C’. Model ini banyak dipakai dalam bangunan
tinggi, disamping menghemat tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam
model ini diperlukan mesin pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan
Chiller. Dan air es didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air handling
unit), sebagai pengolah sirkulasi udara.
AC Sistem Pendingin Udara (refrigerant (Air Cooling
System)
Dalam system ini, menggunakan refrigerant
sebagai media pendingin ruangan. Sistem ini merupakan system yang dipakai pada
skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah, perkantoran sekala kecil, atau
ruang-ruang control yang memerlukan perlakuan khusus dalam hal temepeartur/
suhu. Dan jenis yang umum digunakan. Jenis ini kurang cocok untuk pendinginan
ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang dibutuhkan sangat besar,
terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya lebih mahal.
Ada beberapa varian jenis Ac yang
menggunakan refrigerant sebagai media pendingin, yaitu:
- AC
Split Wall, AC ini merupakan AC yang dipegunakan di rumah-rumah. Umumnya berkapasitas
rendah. AC ini terdiri dari 1 outddot dan 1 indoor.
- AC Cassete
- AC Split Duct
- AC
VRV, merupakan
suatu AC yang mempunyai outdoor 1 buah, tetapi mempunyai indoor yang banyak (lebih sari 1)
- AC
Presis, seperti halnya AC biasa AC presisi pada prinsipnya sama
dengan AC biasa, tetapi ia biasanya
terdiri dari 2 buah aC yang dipasang berhadapan, dan bekerka secara sequencing
(bergantian) , tergantung berapa jam ia di setel. AC presisi ini biasanya
digunakan di bank-bank, untuk pendinginan mesin sortir atau data center
AC Central
Sistem Pendingin Air ( Water System)
Termasuk system indirect cooling (pendinginan tidak langsung), dimana
proses pendinginan menggunakan air sebagai media, yang diproses oleh AHU (air
handling Unit) atau FCU. Sistem pendinginan melalui air sebagai media,
digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall. Bandara atau perkantoran yang
besar. Sistem ini dalam operasionalnya lebih efisien diibandingkan dengan
menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi investasi awal yang sangat
mahal.
Diantara perlatan utama dalam system ini adalah:
Chiller merupkan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air
pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan
ke mesin penukar kalor ( AHU, FCU / Fan Coil Unit).
Menurut jenis
compressornya, chiller ada 3 jenis: Reciprocating, Screw,
Centrifugal. Dan berdasar cara pendinginan condensornya, chiller ada 2
macam, yaitu: air cooler (pendinginan oleh angin), dan water cooler (pendinginannya
oleh air).
Adalah suatu
mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil
pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.
- Cooling Tower( khusus untuk chiller jenis Water
Cooler ).
Adalah suatu
mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor
chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
Ada dua jenis
pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa
sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ). berfungsi mensirkulasikan air
dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU
b. Pompa
Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump). Pompa ini hanya untuk Chiller
jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari
kondensor Chiller ke Tower dan seterusnya.
(By. A. Loekmantara, Sumber: Dari berbagai sumber)