Disamping AC konvensional, seiring berkembangnya
waktu dan adanya kemajuan teknologi, sekarang ini dikenal juga varian AC seperti: AC Low Wattage, AC Inverter dan AC VRV.
a.
AC Low Wattage
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.
AC konvensional 1 pk
pada umumnya memerlukan daya 800 – 880 watt. Dibandingkan AC konvensional, type
Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan, ada hal-hal yang harus
diperhatikan :
·
Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor
< 10 mtr
·
Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
·
Outdoor lebih berisik
·
Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat
b.
AC Inverter
Teknologi inverter sudah umum dipakai industri
dalam proses produksi dengan tujuan lebih cepat, lebih hemat dan lebih akurat,
tetapi harga lebih mahal. Dan teknologi
ini digunakan juga dalam bidang AC, yang memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan AC konvensional.
Inverter yang terdapat di dalam unit AC
merupakan alat/komponen untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini
inverternya terdiri dari Rectivier dan Pulse-width modulator. Dengan
menggunakan inverter motor listrik menjadi variable speed, kecepatannya bisa
diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.
Cara kerja AC inverter
AC
inverter menggunakan kompresor dengan arus DC (arus searah). Berbeda dengan
kompresor dengan arus AC (Alternating Current/ arus bolak balik) yang mempunyai
kecepatan putaran motor yang konstant,
motor DC kompresor mempunyai kecepatan putaran yang dapat diatur oleh
seberapa besar arus listrik yang diberikan. Dan
yang kedua adalah regulasi (pengaturan), yaitu mengatur berapa arus
listrik yang diberikan kepada kompresor.
Yang
dijadikan parameter adalah perbedaan suhu, yaitu antara suhu ruangan yang
sebenarnya dan suhu yang kita inginkan (suhu yang tertera di remote AC). Jika
perbedaan suhunya besar, maka arus yang diberikan juga besar, supaya kompresor
bekerja full power/lebih cepat
Setelah beberapa saat suhu kamar turun
(menjadi lebih dingin), sehingga perbedaan suhunya juga menjadi lebih kecil,
maka arus menjadi lebih kecil, supaya kompresor bekerja slow down. Demikian
seterusnya, pada akhirnya kompresor bekerja setengah hati dengan penggunaan
arus listrik yang minimal. Sehingga pemakaian listrik Lebih Hemat. dibandingkan
AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%
AC
konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita
inginkan. Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati.
Setelah beberapa lama kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali.
Pada AC inverter dengan regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu
kamar lebih stabil. Sehingga kedinginannya lebih akurat.
Keuntungan
dari AC Inverter
Teknologi AC Inverter adalah teknologi yang
terintegrasi di dalam unit outdoor yang ada di AC, yang mempunyai beberapa
keuntungan diantaranya:
·
Waktu yang lebih cepat untuk mencapai
suhu ruangan yang kita inginkan.
·
Tarikan pertama pada listrik 1/3 lebih
rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.
·
Dapat menghindari beban yang berlebihan
pada saat AC dijalankan.
·
Fluktuasi temperatur hampir tidak
terjadi. Daya listrik yang digunakan dalam AC
konvensional sangat berfluktuasi sehingga dapat dikatakan suatu hal pemborosan.
Sedang pada AC dengan teknologi inverter, suhu ruangan yang telah di-set dapat
dijaga suhunya sehingga kerja unit outdoor tidak berat dan pada akhirnya dengan
fluktuasi suhu yang kecil (hampir dikatakan NOL), otomatis akan lebih menghemat
listrik.
·
Hemat Listrik
AC
Inverter mampu menghemat pemakain listrik hingga 50% dibandingkan dengan AC Non
Inverter. Cara kerja dari inverter tersebut adalah menghilangkan siklus start-stop
seperti pada AC konvensional. Pada AC konvensional, motor kompresor segera
berhenti bila AC telah mencapai suhu dingin, dan segera ‘bekerja’, lagi bila
suhu menjadi panas. Untuk memutar motor kompresor, setiap kali berputar
diperlukan daya 900 Watt (untuk kapasitas 1 PK) dan berulang setiap kali
kompresor mati. Sedangkan AC Inverter tetap menjalankan motor kompresor tetapi
dengan mengubah arus AC (arus bolak-balik) menjadi arus DC (searah) dan
menyesuaikan putaran sesuai frekuensi dengan bantuan mikrokontroler. Untuk
start awal hanya butuh daya 750 watt, dan untuk menjaga suhu optimal hanya
butuh daya 300 watt saja. Dengan memotong siklus start-stop inilah penghematan
listrik dapat tercapai.
·
Ramah Lingkungan
AC
Inverter dirancang untuk ramah terhadap lingkungan seperti kebisingan. Disini
AC Inverter dirancang untuk menekan tingkat kebisingan akibat motor kompresor
yang terus berputar. AC inverter telah dirancang untuk berputar pada putaran
yang lebih ringan, karena harus dapat berputar dengan arus DC. Karena berputar
lebih ringan, maka suara yang dihasilkan juga lebih halus. Berbeda dengan AC
konvensional yang mengandalkan arus AC, sehingga setiap kali memulai siklus
start-stop, motor kompresor akan memulai bekerja dengan beban yang lebih berat.
·
Pintar / cerdas
Pada
AC inverter memiliki fitur sensor dan filter udara.
Ø Fitur
Sensor
AC
Inverter dengan fitur sensor mampu mendeteksi keadaan suhu lingkungan dengan
cepat, pencapaian suhu pendinginan yang lebih cepat (1.5 kali lebih cepat dari
AC Non Inverter), dan mampu menjaga suhu dingin tanpa mematikan kompresor. Bila
waktu lebih cepat, otomatis listrik yang digunakan juga lebih hemat. AC
inverter dapat mencapai suhu dingin dengan waktu lebih cepat karena suhu dingin
dijaga. Tidak seperti AC konvensional yang langsung mematikan kompresor begitu
suhu dingin tercapai, AC inverter masih tetap berputar (dengan memakai arus DC,
bukan arus AC) dan menjaga suhu pada kisaran yang diinginkan.
Ø Fitur
filter udara
Dengan
fitur Filter Udara, sensor akan mencari partikel berbahaya seperti debu,
jamur, bakteri, alergen atau jasad renik yang berada di udara. Kemudian melepas
ion negatif yang akan menangkap, lalu melumpuhkan partikel berbahaya tadi, dan
menyerapnya melalui filter yang telah diberi muatan positif sehingga menjaga
udara tetap bersih dan segar.
c.
AC
VRV System
VRV merupakan singkatan dari Variable
Refrigerant Volume yang artinya sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV
system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak
aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct.
Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor
AC.
(dari berbagai sumber)
NGAWUR JANGAN POSTING DEH. kata siapa inverter pake kompresor dc?????? sekolah dimana mas
BalasHapusCoba.... Yg bilang ngawor ngejelasi.....n.
HapusCoba.... Yg bilang ngawor ngejelasi.....n.
HapusCoba.... Yg bilang ngawor ngejelasi.....n.
Hapusemang sih aga ngawur gan, yang bener itu.. inverter dapat mengubah arus DC menjadi AC, dan arus AC bisa diubah menjadi DC dan akan kembali lagi menjadi AC..
Hapusjadi salah kalo dikatakan inverter itu menggunakan arus DC.
Kompresor ac inverter itu ya AC .... Hanya sja frequencynya dapat di variable kan di perangkat inverter ...
BalasHapusKompresor ac inverter itu ya AC .... Hanya sja frequencynya dapat di variable kan di perangkat inverter ...
BalasHapus