Senin, 26 Mei 2014

CARA MEMASANG KABEL INSTALASI KABEL DATA / JARINGAN KOMPUTER (KABEL UTP)

Kabel yang digunakaan untuk instalasi kabel data / jaringan komputer adalah  menggunakaan kabel UTP. Kabel UTP  singkatan dari Unshielded Twisted Pair. Kabel UTP ini terdiri dari beberapa macam,  ada yang berkatagori 5 yang disebut dengan kabel UTP Cat-5, dan  ada yang berkatagori 6, yang biasanya disebut kabel UTP Cat-6. 

Kabel UTP yang biasa dipakai pada jarigan komputer umumnya adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5). Kabel UTP ini support transfer data hingga 100 Mbps. Kabel UTP Cat-5  terdiri atas 8 kabel  kecil yang mempunyai warna berbeda-beda. Warna kabel tersebut adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.

1. Peralatan Yang dibutuhkan dalam pemasangan  Kabel UTP
Untuk memulai pemasangan kabel UTP,  ada material dan peralatan yang akan digunakan, yaitu:


a. Jack / Konektor RJ-45
Jack ini mirip dengan jack telepon rumah, tetapi  ukurannya lebih besar. Jack RJ-45 terdiri dari 8 pin, sesuai dengan jumlah kabel UTP.








b. Crimping Tools atau Tang Crimping.
Hardware ini mirip dengan tang, teta[i fungsinya  untuk menjepitkan kabel pada Jack RJ-45.



c. Outlet Data
     Outlet kabel data di dinding











d.  Alat Test (tester)
 Setelah instalasi di RJ-45 kemudian di test oleh alat test,

   








2. Cara memasang
Cara Memasang Kabel UTP ada 2 macam, yaitu Tipe Straight Through dan Cross Over

a. Tipe Straight Through
Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT, untuk menghubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet di dinding..
Urutan warna kabel yang dipasang di RJ-45:  :Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, Coklat.

Pin 1 : Oranye Putih
Pin 2 : Oranye
Pin 3 : Hijau Putih
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Biru Putih
Pin 6 : Hijau
Pin 7 : Coklat Putih
Pin 8 : Coklat
( Urutan ini berlaku sama pada 2 sisi kabel.)

 









:b. Tipe Cross  Over
Jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan HUB/SWITCH dengan HUB/SWITCH yang lain.
Urutan pemasangan :Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan standard “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, sbb :

Pin 1 : Hijau Putih
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Oranye putih
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Biru Putih
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Coklat Putih
Pin 8 : Coklat
Harap diingat bahwa yang di-cross-over hanya salah satu sisi kabel saja.

   

Kamis, 22 Mei 2014

SYSTEM PENANGKAL PETIR (2)


Jika pada pembahasan pertama tentang penangkal petir merupakan pengetahuan awal, maka pada pembahasan yang kedua ini lebih menekankan kepada perencanaan dan dasar teknis pelaksanaan dari penangkal petir suatu gedung, yang melingkupi pembahasan tentang ruang lingkup pekerjaan, ketentuan teknis, sistem, teknis pemasangan, pengujian (test) dan penunjang.

A.      Ruang lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan dari system penangkal petir di suatu bangunan meliputi 4 pekerjaan utama, yaitu:
1.       Pemasangan  instalasi terminal udara (air terminal)
2.       Pemasangan instalasi pernghantar pertanahan (down conductor)
3.       Pemasangan instalasi terminal dan elektroda pertanahan.
4.       Pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan tersebut diatas
Disamping hal tersebut diatas, jika diperrlukan harus ijin/ pengesahan dari lembaga/ badan yang berwenang.
  
B.      Ketentuan / syarat tekhnis
1.       Pemasangan instalasi penangkal petir  harus memenuhi syarat-syarat yang berlaku:

  •     PUIL 2000
  •   A.V.E.
  •  V.D.E
  • Standard Protection International
  •  Pembuatan peralatan dan pemasangannya sesuai dengan gambar rencana
  • Pengukuran tahanan System

C.      Sistem

Air Terminal (Terminal Udara)

System air terminal ini harus mampu melindungi seluruh bangunan serta sekelilingnya dari sambaran petir dan tidak mempengaruhi peralatan elektrik yang ada dalam bangunan. Terminal udara (air terminal) yang digunakan ada  2 macam, yaitu system Radio aktif air terminal(terminal udara radio aktif) dan Non Radio Aktif Air terminal (terminal udara non radio aktif).

Down Conductor (penghantar)

Down conductor terdiri dari satu jalur menghubungkan secara listrik dengan sempurna  antara air terminal dengan system pertanahan. Down conductor terdiri dari kabel korial (kabel BC) dari air terminal hingga kotak sambung (junction box) di lantai dasar.


System Pertanahan (Grounding system)

Elektroda pertanahan harus dimasukan ke dalam tanah secara vertical, batang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar tembaga.


Terminal pertanahan (bak control)


D.      Tekhnis Pemasangan

Pemasangan system penangkal petir dalam suatu bangunan harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang dipersyaratkan. Diantara yang harus diperhatikan, antara lain:


  •   Air Terminal /terminal udara (lighting electrode) dipasang diatas dengan ketinggian yang mampu melingkup perlindungan terhadap sambaran petir untuk seluruh bangunan (minimal 10m dari tanah).
  • Down Conductor (penghantar) sepanjang high rise building harus dipasang klemp dengan jarak 1 m.
  • Kotak sambung harus dipasang setinggi 2 m dari tanah
  • Elektroda pertanahan harus dimasukan tanah secara vertical, batang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar tembaga.
  • Letak titik pertanahan ditentukan berdasarkan gambar. Pipa galvanis 1” ditanam secara vertical sampai ke dalam tanah hingga nilai resistensinya bila diukur dibawah 5 ohm. Kemudian pipa dicabut kembali hingga akan meninggalkan lubang. Lubang tersebut diisi dengan serbukarang dan kemudian elektroda  pertanahan ditanam kembali.
  • Terminal pertanahan harus terletak di dalam bak control.
  • Tahanan pertanahan harus dicek secara periodic dan nilai tahanan pertanahan maksimum 5 ohm.

E.       Pemeriksaan dan Pengujian (test)
Pengetesan system penangkal petir meliputi:

  • Grounding Test. Pengukuran tahanan tanah menggunakan metode standard dan memakai megger. Tahanan maksimum tidak boleh melebihi 5 ohm.
  • Sistem instalasi penangkal petir harus mendapat rekomendasi.

F.       Peralatan penunjang
1.       Bak control



Rabu, 21 Mei 2014

KOMPONEN KOMPONEN PADA PANEL

Berikut ini adalah komponen komponen utama pada panel yaag sering digunakan, yang akan diuraikan sesuai dengan fungsi panelnya:

1. Komponen Panel Secara Umum
  Komponen utama panel secara umum, terdidi dari: MCCB,MCB, ELCB, Grounding, CT, Surge Arrest.

a. MCCB
MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, merupakan alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitusebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, makaMCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus bebanlebih. Pada jenis tertentu, pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.


b. MCB
Singkatan  dari Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.
MCB biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.



MCB 1 phasa dan MCB 3 phasa

c. GFCI
GFCI singkatan dari  Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. Istilah GFCI biasanya  ada yang menyebutnya  RCCB atau  ELCB

d. CT (Current Transformer)
 CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

e. Surge Arrest,
peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial

f. Grounding,
Grounding pada instalasi dan komponen panel  berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan



2. Panel LVMDP atau MDP
Pada arus arus yang besar seperti di panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel)  atau MDP (Main Distribution Panel) disamping komponen diatas juga sering terpasang ACB atau OCB

a. ACB (Air Circuit Breaker)
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur apiberupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udarapada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat prosesswitching maupun gangguan. Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. 

b. OCB (Oil Circuit Breaker)

Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busurapi yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan mediapemadam loncatan bunga api


3. Panel Genset
Pada panel genset sering kita mendengar istilah AMF dan ATS, yang merupakan komponen utama pada panel genset.

a.  A.M.F (Automatic Main Failure)
AMF berfungsi Secara Automatic Menghidupkan (Start) Genset  ketika suplai Listrik dari PLN Gagal / Padam

b. A.T.S (Automatic Transfer Switch)
 ATS mempuyai 2 fungsi, yaitu:
·         secara Automatic Membuka Suplay listrik dari genset  dan menutup suplay listrik dari PLN dan sebaliknya

·         membuka suplay listrik dari PLN dan Menutup suplay listrik dari  genset secara Automatic ketika Supay listrik dari PLN kembali 

(Sumber dari berbagai sumber)




















(




Selasa, 20 Mei 2014

SISTEM MATV (MASTER TELEVISI)


      Kebutuhan pengelolaan televisi dalam suatu bangungan menjadi kebutuhan, terutama di perkantoran, apartemen, bandara dan lain-lain. Sistem ini dinamakan dengan sistem master antena TV (MATV). Sistem MATV terdiri dari beberapa perangkat penerima (receiver), mixer, dan penguat sinyal.
Peralatan dari sistem MATV meliputi: peralatan utama, peralatan pendukung, unit spur / distributor dan perkabelan. Peralatan sentral sistem MATV meliputi unit antena penerima (antena parabola, antena hagi), mixer preamplifier, TVRO dan chanel receiver. Peralatan  pendukung meliputi penyediaan vidio casset, tape player, vidio amplifier dan power suplay.
      Pendistribusian sinyal meliputi spur unit (distributor), cupler / spliter dan TV outlet.  Spur unit dharus ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan dari mantenance.  Dan  coupler harus ditempatkan di tempat yang terlindung dan mempunyai jarak yang cukup aman  dari pengaruh interferensi  instalasi listrik (yang menggunakan suplay tegangan 220 Vac / 50 Hz terutama di atas plafon
     Dalam perkabelan biasanya yang digunakan jemis  coaxial 7C-2V pada trunk line dan  dan 5C-2V pada TV outlet atau setara dengan losses yang memadai pada frekwensi  200 Mhz dipasang dalam konduit.
       Ada beberapa sumber siaran MATV dalam suatu gedung, diantaranya: sumber siaran dari teretrial TV local, dan sumber siaran dari satelit. Sumber siaran dari terestrial TV Local bisanya menggunakan antena Yagi sedang sumber siaran dari satelit menggunakan antena  parabola.

 Gbr diagram skematik MATV



1.     Penerima Sinyal (Antena)
      Antena adalah  suatu alat/ perangkat  yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel.
     Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini telah diterangkan dalam saluran transmisi.
     Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
·         bentuk dan arah radiasi yang diinginkan
·         polarisasi yang dimiliki
·         frekuensi kerja,
·         lebar band (bandwidth), dan
·         impedansi input yang dimiliki.
     Untuk antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, jenis antena kawat (wire antenna) dalam prakteknya sering digunakan, seperti halnya antena dipole 1/2l, antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array, antena log periodik dan sebagainya. Antena-antena jenis ini, dimensi fisiknya disesuaikan dengan panjang gelombang dimana sistem bekerja. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena.
     Untuk antena gelombang mikro (microwave), terutama SHF ke atas, penggunaan antena luasan (aperture antena) seperti antena horn, antena parabola, akan lebih efektif dibanding dengan antena kawat pada umumnya. Karena antena yang demikian mempunyai sifat pengarahan yang baik untuk memancarkan gelombang elektromagnetik..

a.     Antena Yagi
 Antena Yagi merupakan  antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Dr. Hidetsugu Yagi dari Tokyo University tahun 1926. Antena Yagi tediri dari 3 bagian:
·       Driven, adalah titik catu dari kabel antena, biasanya panjang fisik driven ½ panjang gelombang dari frekwensi radio yang dipancarkan atau di terima.
·       Reflector (Pemantul) adalah bagian belakang antena yang berfungsi  sebagai pemantul sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang dari pada driven
·       Director adalah bagian pengarah antena, ukuranya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang direktor akan menambah gain antena. Namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit.
      Pada sistem ini penerima sinyal menggunakan parbola, dan ada juga melalui vendor seperti siaran dari satelit dengan program indovision.
     Pada system ini antenna UHF dan VHF diarahkan ke masing-masing stasiun pemancar TV.. Antena UHF yang digunakan adalah antenna yang biasa menerima seluruh TV di frekwensi UHF (Ch 21-68) dan antenna VHF pada frekwensi TV (Ch 5-12)
  
b.         Antena Parabola
     Antena parabola digunakan untuk menerima sinyal transmisi jarak jauh dan terkoneksi pada satelit.
      Diantara kelebihan penggunaan  antena parabola  dan koneksi satelit adalah kualitas video dan kulitas audio yang lebih baik. Bentuk antena seperti piringan membuat transmisi lebih mudah diterima, sangat cocock untuk menangkap gelombang di tempat-tempat yang jauh dari pusat transmisi. Dan diantara kelemahannya adalah disamping harga yang mahal, juga antena parabola tidak bisa membagi langsung saluran (saluran yang sama). Untuk melakukannya  dibutuhkan peralatan tambahan seperti digital tuner. Disamping itu antena parabola sagat tergantung pada keadaan cuaca.

Prinsip Kerja
    Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyak ke titik fokus piringa tersebut. Di titik fokus itu ditempatkan alat yang disebut Feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat titik fokus dan mengubahnya menjadi low noise block downconverter (LNB).
      LNB ini mengubah sinyal gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-ban menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiara langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.
     Theoretical gain dari sebuah antena parabola menngkat seiring dengan meningkatnya frekwensi. Gain yang sebenarnya bergantung dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir permukaan parabola, akurasi bentuk dan kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsume yang memiliki antena parabola 60 cm 11,75 GHZ adalah 37,50 dB.

(lanjut)

SISTEM TATA SUARA (SOUND SYSTEM)

  
      Pekerjaan sistem tata suara atau sound system diantaranya meliputi pemasangan peralatan sentral sound system  yang terdiri dari unit sinyal suara (program source) dan penguat sinyal suara (audio amplifier), yang ditempatkan pada rak peralatan sentral sistem tata suara.

1.         Peralatan Utama Sistem Tata Suara

     Peralatan utama sistem tata suara  diantaranya memenuhi  back ground musik dan pengumuman darurat / paging. Diantara pealatan utama dari sistem tata suara, adalah:
·         Micropone paging
·         Mixer
·         Power Amplifier
·         Ceiling speaker
·         Chyme microphone
·         Radio Tunner AM / FM
·         Caset dect
·         CD Player
·         Volume Control
·         Monitor unit

2.         Terminal Box & Sistem Perkabelan

Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker. Kabel instalasi dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui terminal box, dan dari terminal box  ke peralatan utama.



Gbr. Skematik Sound System








(lanjut)

  

SISTEM CCTV (CLOSE CIRCUIT TELEVISION)


      Perkembangan tekhnologi komunikasi dan informasi yang pesat telah memicu berkembangnya produk-produk tekhnologi yang memudahkan pekerjaan manusia, tidak terkecuali  untuk security sistem yang memiliki ruang lingkup yang luas dan sumber daya yang besar. Penggunaan security sitem yang terintegrasi telah memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan dan pemantauan lebih akurat dan otomatis.  Sistem CCTV  dikembangkan merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah pekerjaan sekuriti sistem tersebut. Dan sistem CCTV ini menjadi bagian terpenting dari sistem pengamanan gedung-gedung perkantoran, mall, bank, plaza, pelabuhan,  bandara atau rumah pribadi dan lain-lain.
      Sistem CCTV  terdiri dari beberapa kamera yang ditempatkan pada tempat-tempat tertentu, sehingga kejadian dalam ruangan atau objek dapat dipantau dengan monitor dan direkam. Sistem CCTV dengan teknologi komputer dapat di integrasikan dengan sistem pengamanan yang lain, misalnya Sistem Alarm, Access Control, Sistem deteksi kebakaran, dan lain-lain
       Aplikasi sistem CCTV tidak terbatas dan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi CCTV dan tingkat kebutuhan pemakai. Dalam aplikasi sistem cctv biasanya diaplikasikan pada  pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
·         Mengawasi keluar masuk orang ke dalam kantor, pabrik, bandara, gudang, apartement dan lain-lain
·         Mengawasi keluar masuk kendaraan  dan mengawasi lokasi parkir kendaraan
·         Mengamati stok produk dan material di gudang penyimpanan
·         Mengamati lini produk di pabrik
·         Mengamati ruangan-ruangan yang dianggap penting.

Gbr. Skematik CCTV 4 lantai pada suatu gedung

(lanjut)

SISTEM JARINGAN KOMPUTER / SISTEM KABEL DATA


    Istilah kabel data merupakan  istilah lain yang spesifik untuk jaringan komputer di perkantoran.  Sistem kabel data  atau  Local Area Network (LAN) merupakan hubungan dua atau lebih sistem    komputer yang terpisah, melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain guna berbagi sumber daya (resource) atau jaringan computer yang menghubungkan computer-komputer pribadi dari workstation dalam perkantoran untuk memakai bersama (berbagi) sumberdaya(resource) dan saling bertukar informasi.
     Berbagi sumber daya antara lain:
·         Data
·         Hardware (Printer, CD-Rom)
·         Perangkat komunikasi
 Sebuah jaringan dapat dihubungkan dengan berbagai media  komunikasi antara lain :Kabel, Radio, Satelit



Gbr. Skematik Jaringan Komputer



1.     Keuntungan dari jaringan computer
·         Kecepatan (Speed)
Dengan jaringan komputer pekerjaan akan lebih cepat, fasilitas sharing akan memudahkan transfer data antar komputer.
·         Biaya (Cost)
Sumber daya hardware dapat diminimalisir karena dapat berbagi hardware antar komputer.
·         Security
Jaringan komputer memberikan layanan hak akses terhadap file atau sumber daya yang lain.
·         Centralized Software Management
Salah satu keuntungan jaringan komputer adalah pemusatan program aplikasi. Ini akan mengurangi waktu dan tenaga untuk  instalasi program dimasing-masing komputer.
·         Resource Sharing
Jaringan komputer dapat mengatasi terbatasnya hardware  (printer, CDROM, dll) maupun data.
·         Flexible Access
User dapat mengakses data yang terpusat dari komputer manapun.

2.     Konfigurasi Jalur
      Konfigurasi Jalur adalah jumlah alat yang ada di dalam hubungan (link). Ada dua jenis, antara lain :
·         Point to point
Hubungan antar dua peralatan jaringan.
·         Multipoint
Hubungan antar lebih dari dua perangkat jaringan.
    Berdasarkan arsitekturnya, jaringan komputer dibedakan menjadi 3, antara lain :
·         Host Terminal
·         Client Server
·         Peer to peer


3.      Terminologi Dasar Jaringan
     Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yang  berbeda-beda, bergantung kondisi dan kebutuhan. Desain dari jaringan komputer sangat pesat perkembangannya. Desain inilah yang disebut network terminology.

a.         Local Area Network (LAN)
      Local Area Network (LAN) merupakan komunikasi sejumlah komputer ataupun perangkat komunikasi di dalam suatu area terbatas dengan menggunakan media komunikasi tertentu ( kabel, wireless, dan lain-lain)
      LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
·         Beroperasi dalam area geografis terbatas (kecil)
·         Memberi akses user-user melalui media dengan bandwidthtinggi
·         Menyediakan konektivitas full-time untuk servis-servis local
·          Melakukan koneksi secara fisik antar perangkat yangberdekatan
·         Menyajikan control jaringan secara privat di bawah kendali administrator lokal (Network Administrator).

b.         Wide Area Network (WAN)
     Wide Area Network (WAN) merupakan komunikasi antar LAN, antara LAN yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh jarak geografis yang cukup jauh. Misalnya hubungan antara kantor pusat dengan cabang-cabang yang ada di daerah.
        Beberapa teknologi WAN yang umum digunakan :
·         Modem
·         ISDN (Integrated Services Digital Network)
·         DSL (Digital Subscriber Line)
·         Frame Relay
·         ATM (Asynchronous Transfer Mode
·         SONET (Synchronous Optical Network)
WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
·         Beroperasi pada area geografis luas
·         Mengijinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium
·         Menyajikan konektifitas full-time / part-time
·         Mengkoneksikan perangakat yang terpisahkan jarak global.

c.          Metropolitan Area Network (MAN)
     Metropolitan Area Network (MAN)  merupakan jaringan dengan area operasi lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN (disebuah kota), dengan kapasitas data dan performa hardware yang tinggi.

d.         Storage Area Network (SAN)
     Storage Area Network (SAN) merupakan koneksi-koneksi perangkat penyimpanan melalui teknologi seperti Fibre chanel

e.          System Area Network (SAN)
merupakan koneksi-koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan koneksi tinggi dalam sebuah konfiurasi cluster.


4.     Topologi Jaringan
Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut.

a.     Topologi Linier Bus
     Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
     Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan denganclient atau node).
    
  Keuntungan dari topologi ini adalah :
·         Mudah mengkoneksikan komputer atau perangkat lain ke linier bus.
·         Jumlah kabel lebih sedikit daripada topologi star.

Kelemahan dari topologi ini adalah :
·         Jaringan akan terganggu, jika ada salah satu komputer ada yang mati.
·         Membutuhkan terminator di dua sisi ujung dari jaringan
·         Sulit untuk mendiagnosa, jaringan ada masalah atau putus.
·         Bukan solusi terbaik untuk mengatasi perkantoran yang besar.

b.         Topologi Star
     Menghubungkan semua kabel ke sebuah pusat konsentrator. Konsentrator ini biasanya berupa hub atau switch.
       Keuntungan dari topologi ini adalah :
·         Mudah instalasinya
·         Tidak akan mempengaruhi jaringan, jika ada komputer atau peripheral yang mati atau tidak digunakan (lebih handal)
·         Mudah untuk mendiagnosa permasalahan jaringan.
     Kelemahan dari topologi ini adalah :
·         Membutuhkan lebih banyak kabel daripada linier bus
·         Jika konsentrator (hub/switch) rusak, maka jaringan akan terputus
·         Lebih mahal daripada linier bus, karena membutuhkan peralatan tambahan yaitu konsentrator.

c.          Topologi Ring
    Topologi ring menghubungkan komputer-komputer sepanjang lintasan tunggal yang kedua ujungnya digabung sehingga membentuk suatu lingkaran (ring). Lingkaran yang dimaksud adalah lingkaran logis, yang jika dilihat secara fisik tidak berbentuk lingkaran sama sekali tetapi lebih mirip topologi star.
     Topologi ring umumnya digunakan di dalam jaringan token ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI) yang banyak digunakan sebagai backbone (jaringan tulang punggung) berkecepatantinggi.
      Pada topologi ini, kerusakan pada salah satu komputer akan berpengaruh terhadap jaringan secara keseluruhan dan tentu saja akan mempersulit proses diagnosa. Penambahan dan pemindahan komputer juga akan mengganggu jaringan yang sedang berjalan.


d.         Topologi Tree
     Topologi tree dapat berupa gabungan dari topologi star dengan topologi bus. Namun saat ini topologi tree merupakan kumpulan  topologi star yang memiliki hirarki, sehingga antar hirarki ada aturan masing-masi ng.


e.          Topologi Mesh
    Digunakan pada kondisi di mana tidak ada hubungan komunikasi terputus secara absolut antar node komputer. Sebagai contoh system-sistem control dari sebuah nuclear power plant. Topologi ini merefleksikan bagaimana desain internet yang memiliki multi path ke berbagai lokasi.


5.          Perangkat Jaringan
      Perangkat jaringan adalah semua komputer , peripheral, interfacecard dan perangakat tambahan yang terhubung ke dalam sutusistem jaringan komputer untuk melakukan komunikasi data.

a.         Server
    Server merupakan pusat kontrol dari jaringan komputer. Biasanya berupa komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas RAM  yang besar dan memiliki space hardisk cukup besar pula. Sistem operasi yang digunakan merupakan sistem operasi khusus yang dapat memberikan berbagai layanan bagi workstation.

b.         Workstation
     Semua komputer yang terhubung dengan jaringan dapat dikatan sebagai workstation. Komputer ini yang melakukan akses ke server   guna mendapat layanan yang telah disediakan oleh server.

c.          Network Interface Card (NIC)
     NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk  menghubungkan sebuah komputer ke jaringannya. NIC
memberikan suatu koneksi fisik antara kabel jaringan dengan bus  internal komputer.

  
d.         HUB
      Disebut juga reapeater hub merupakan komponen jaringan yangdigunakan di dalam jaringan 10Mbps tradisional untukmenghubungkan komputer-komputer dalam jaringan skala kecil   (LAN).
      Pada perangkat hub, semua anggota jaringan yang terhubung dengan perangakat ini melakukan transmisi data pada jaringan (collision domain). Ini berarti, jika lebih dari satu komputer mengirim data ke jaringan secara bersamaan, maka tidak satupun komputer yang dapat memanfaatkan 100% bandwidth jaringan yang tersedia.


e.          SWITCH
      Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untuk menghubungkan multiple komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding hub.
      Secara tipikal berikut kelebihan dari switch :
·         Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima
·         Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya
·         Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.
   Switch terbagi menjadi dua tipe utama; switch layer-2 dan layer-3.
·         Switch layer-2 bekerja pada layer datalink model OSI dan berdasarkan teknologi bridging.Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamar MAC.
·         Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari OSI model dan
berdasarkan teknologi routing. Switch seperti ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. 
     switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan jaringan yang berbeda dalam suatu internetwork. Switch ini  kadang disebut switch routing atau switch multilayer.

  
f.          REPEATER
      Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang masuk. Pada ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha mempertahankan integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data menuju tujuan.
      Adapun kelemahan repeater, perangkat ini tidak dapat melakukan filter traffic jaringan. Data (bits) yang maasuk ke salah satu port dikirim ke luar melalui semua port. Dengan demikian data akan tersebar ke segmen-segmen LAN tanpa memperhitungkan apakahdata tersebut dibutuhkan atau tidak.

g.         BRIDGE
     Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI.
     Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering.
      Cara kerja bridge : Setelah mengetahui ke segmen mana paket akan disampaikan, bridge melanjutkan pengiriman langsung ke segmen tersebut. Jika bridge tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan
difordward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalnya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnnya.

h.         ROUTER
      Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik.
     Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui danlintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya.

     Router bekerja hanya jika protocol jaringan yang dikonfigurasiadalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini  berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent.


(dari berbagai Sumber)